Friday, April 24, 2015

Asal Mula Dosa ?

Ada 3 dosa yang terjadi pertama kali di alam semesta ini, 3 hal ini adalah asal muasal dosa..

Dosa pertama dialam semesta terjadi ketika Iblis keluar dari surga. Iblis sebelumnya adalah mahluk yang sangat taat, dia adalah pemimpin dari semua mahluk Nya. Namun derajatnya yang tinggi telah membuatnya lupa diri. "Keakuan dan Ego" nya merasa diri lebih tinggi / lebih taat dari semua mahluk Nya yang lain. Ia tidak sadar bahwa ketaatannya itu juga adalah pemberian Nya. Dia merasa lebih baik dan lebih mulia daripada Adam yang diciptakan oleh Sebaik baik Pencipta..
Oleh karena itu dia terlempar dari surga, karena kesombongan tidak layak untuk berada disurga, walau sebesar biji atom sekalipun. Berhati hatilah, Jika anda melihat sedikit "ke-ego-an", dia tidak pantas di surga Nya!

Dosa kedua di alam semesta adalah "Prasangka". Ketika Adam bersangka bahwa Allah melarang memakan buah khuldi agar Adam tidak hidup kekal abadi di surga.
Prasangka ini membuat Adam justru turun ke Bumi.
Berhati hatilah, Jika anda merasa sebuah "prasangka" merasuk perlahan, segeralah istighfar, karena prasangka tidak pantas berada di surga Nya..

Dosa ketiga di alam semesta adalah "iri hati". Ketika pembunuhan pertama habil dan qabil terjadi, akibat iri hati atas rezeki orang lain. Padahal Allah maha adil, Dia menjamin semua rezeki Mahluk Nya dan telah menghamparkan bumi dan langit ini dengan seluas luasnya..
Berhati hatilah, Jika anda menemui rasa "iri dihati", segaralah istighfar, sebelum tidak ada lagi tempat yang cukup untuk anda..

Ketiganya itu, adalah sejarah dosa dan mereka telah beranak cucu hingga kini menjadi dosa yg sangat beragam.

Di akhir masa ini telah banyak pencampuran antara hitam didalam putih, anak cucunya dosa yang abu abu, hingga kita tak dapat membedakan mana yang putih, baik dan benar..

Sebagai hamba Nya, kita seharusnya mampu membedakan mana putih dan mana hitam, sekalipun yang terlihat abu abu,, Yang benar tetaplah benar dan yang baik tetaplah baik..

Lalu bagaimana cara mudah untuk mendeteksinya ?
Anda hanya perlu merunut "nenek moyangnya" saja..

Sifat Ego, prasangka dan iri, adalah sifat syetan yang paling dasar, apabila anda menemukan "akar masalahnya" berasal dari salah satunya saja, maka segera istighfar, kendalikan diri dan mohonlah perlindungan dari Nya.

Siapakah Syetan itu ?

Saudara ku,

Dalam surat an-nass, syetan itu adalah kata sifat, bukan kata benda dan bukan pula suatu bentuk mahluk.. Sifat syetan dapat saja masuk kedalam tubuh Jin, dan dapat pula masuk kedalam tubuh manusia atau kedalam benda/ materi lainnya..

Setiap benda/mahluk/materi apapun tercipta dengan kesucian.., sedangkan sifat dari benda nya lah yang membuatnya baik, disukai ataupun tidak, dll..

Oleh karena itu, anda tidak menyukai seseorang, karena anda tidak menyukai sifat perilakunya, yang tidak baik,, sedangkan dia, siapapun itu tetaplah mahluk Nya yang suci..

Saudara ku,

"Sesungguhnya syetan itu, adalah musuh yang nyata bagimu.."

Musuh kita bukan jin, hantu ataupun sejenisnya, tetapi sifat sifat syetan yang ada didalam mahluk mahluk itu..
Musuh kita bukan pula orang kristen, budha, hindu atau islam dan aliran aliran lainnya,,

Musuh kita adalah sifat syetan yang ada didalam orang orang itu, islam maupun non islam!!..
dan bahkan sifat sifat syetan itu dapat saja (berpotensi) ada didalam diri kita sendiri, saat ini !! oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati menghadapi musuh yang sangat "nyata" ini..

"Sesungguhnya syetan itu, adalah musuh yang nyata bagimu.."

Saudara ku,

Marilah kita hadapi (sifat) syetan dengan pengendalian diri dan penyerahan kepada Allah seutuhnya..

Yaa Allah,, sesungguhnya kami hanya berlindung kepada Mu, dari segala godaan syetan yang selalu mengintai didalam, dan semoganya Engkau selalu menguatkan kami, agar kami selalu dapat mengendalikan diri kami dalam segala apapun keadaannya..

Amiin yra..

Kecerdasan Emosional

7 Ciri-ciri Mereka yang Mempunyai Kecerdasan Emosional yang Tinggi.

Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Semoga hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya.

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula

Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive

Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu

Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna

Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak

Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak. Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.

“It isn’t stress that makes us fall – it's how we respond to stressful events.”