Tuesday, May 5, 2015

Ujian Akhir Masa

Saudara ku,

Apakah anda percaya jika sesuatu itu logis? atau anda tidak percaya hanya karena hal itu tidak logis?

Pola berfikir logis menuntut kita untuk mempercayai sesuatu "setelah" mampu dibuktikan kebenarannya.
Padahal percaya itu "rasa" ! Klik,, dihati yg berlangsung seketika,, bukan hasil fikir otak analitis/logis manusia..

Manusia diberikan dua otak kiri dan kanan untuk menjaga keseimbangan hidupnya. Otak kiri adalah otak logika, hal hal yang teratur, analitis, sistematis, bersifat pasti, jelas dan rasional.

Sedangkan otak kanan bersifat irrasional, tidak logis dan acak. Ini adalah otak rasa, kreatifitas, impian dan imajinasi, semua tentang rasa, kemampuan ber empati, kasih sayang, kepedulian sesama atau EQ dan hal yg tak terlihat oleh indera.

Saudara ku,

Hati yang terhubung pada Sang Pencipta, mengirimkan informasi kebenaran yang ada di alam semesta kepada otak kanan kita. Hal ini hanya berlangsung kurang dari 1 detik saja, sejak "kejadian external" diterima oleh indera manusia.
Pada detik berikutnya, informasi kebenaran masuk ke otak kiri (prasangka) untuk dibenarkan ataupun disanggah oleh logika anda. Proses melogikakan ini berlangsung cukup lama dan berlarut,, jika anda tidak hati hati, maka anda akan terjebak kedalam lubang keragu raguan yang dalam..

Logika hanyalah "alat pembuktian" atas kebenaran, dan logika memiliki batas kemampuan, sehingga kebenaran bisa saja terbukti, bisa pula tidak !, dan kebenaran tetaplah benar, inilah keyakinan yg memang sebenarnya tidak memerlukan pembuktian..

Saudara ku,

Diperlukan getaran emosi yang sangat tenang dan halus untuk "membaca" informasi kebenaran yang berlangsung seketika ini, (orang banyak menyebutnya dgn kata "feeling").
Syarat mutlaknya, anda harus punya hati/rasa yang "hidup dan sehat", hati yang bergetar halus penuh ketenangan, kedamaian dan kecerdasan emosi yang tinggi..
Anda tidak bisa berkata ini feeling anda, jika anda belum memenuhi syarat mutlak itu.
Nah, anda dapat melihat dengan jelas perbedaan penting antara feeling dan su'uzhon/prasangka yang ada didalam diri anda..

Disini anda telah mengetahui Kapan saatnya anda percaya, dan kapan pula saatnya anda tidak percaya..

Saudara ku,

Bukti sekalipun tidak dapat menjamin kebenaran. apakah anda yakin bahwa data/bukti/analysis/survey/dll itu bersih, karena hal itu semuanya sangat rentan dan mudah dimanipulasi atas kepentingan pribadi.

Cara berfikir logis yang berasal dari barat semakin populer dan diikuti, karena perkembangan dunia yang "sengaja" dibuat menjadi terlalu logis..
Kenapa "sengaja" ? Karena hal ini bertujuan untuk membekukan rasa/hati ummat manusia, menurunkan kualitas hati agar manusia kurang peka perasaannya, tidak mampu untuk peduli sesama, tidak mampu ber empati, karena semuanya telah diukur dengan logika !
Perubahan dunia yang semakin individualitis telah terjadi dari generasi ke generasi.. lalu bagaimana dengan generasi yang akan datang ?

Manusia juga tidak akan memiliki kemampuan lagi untuk memilih dan memutuskan, karena telah "dipilihkan" oleh logika !
Arus ghazwul fikri (perang pemikiran/budaya) yang dibungkus label pendidikan modern yang masuk ke bidang kurikulum dengan target pola fikir anak cucu kita telah terjadi diseluruh negara disemua jenjang pendidikan.
Kecanggihan tekno"logis",, segala kemudahan yg sebenarnya semakin tidak menyehatkan jiwa maupun raga manusia..
terlebih lagi hal hal yang "terlihat", seperti kebahagiaan, namun ternyata hanya pemuasan hawa nafsu yang semu..
Mereka tidak akan mampu lagi merasakan kebahagiaan ditengah keberlimpahan miliknya, karena tekanan rasio dan logika,,
Bahkan mereka tidak tau lagi mana yang benar, karena telah bisu, tuli dan buta mata hatinya..

Dengan nafsu nafsunya, manusia dapat dengan mudah "diikat dan dikendalikan,," di stir pilihan dan keputusan, hingga diarahkan "keinginannya", oleh rasio dan logika..!

Saudara ku,

Kebenaran bisa saja terbukti dan bisa pula tidak, tergantung batas kemampuan logika manusia..
Bukannya tidak perlu logis, tetapi setinggi apapun logika, tetap ada batasnya!!
tidak akan seperti Tuhan Yang Maha (yang sifatnya Tidak Terbatas / Unlimited)..

Ajaran ajaran dalam beragama selalu mengarahkan kita kepada cara membersihkan, menghidupkan hati/perasaan, agar kita dapat melihat kebenaran, mempercayai dan tidak mempercayai sesuatu dengan sikap yang tegas, terang dan jelas.. Beriman dan beragama bukan hanya karena warisan orang tua.., tetapi karena keyakinan dan iman yg ada didalam dada kita !!

Marilah kita selalu menghidupkan hati, dan mengasah otak rasa kita, untuk menyiapkan ujian di akhir masa ini..
Semoga Tuhan selalu menghidupkan hati kita dengan cahaya hidayah Nya..

Amiin Yra.
===
Umar Bin Khathab berkata "Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu"
===

Friday, April 24, 2015

Asal Mula Dosa ?

Ada 3 dosa yang terjadi pertama kali di alam semesta ini, 3 hal ini adalah asal muasal dosa..

Dosa pertama dialam semesta terjadi ketika Iblis keluar dari surga. Iblis sebelumnya adalah mahluk yang sangat taat, dia adalah pemimpin dari semua mahluk Nya. Namun derajatnya yang tinggi telah membuatnya lupa diri. "Keakuan dan Ego" nya merasa diri lebih tinggi / lebih taat dari semua mahluk Nya yang lain. Ia tidak sadar bahwa ketaatannya itu juga adalah pemberian Nya. Dia merasa lebih baik dan lebih mulia daripada Adam yang diciptakan oleh Sebaik baik Pencipta..
Oleh karena itu dia terlempar dari surga, karena kesombongan tidak layak untuk berada disurga, walau sebesar biji atom sekalipun. Berhati hatilah, Jika anda melihat sedikit "ke-ego-an", dia tidak pantas di surga Nya!

Dosa kedua di alam semesta adalah "Prasangka". Ketika Adam bersangka bahwa Allah melarang memakan buah khuldi agar Adam tidak hidup kekal abadi di surga.
Prasangka ini membuat Adam justru turun ke Bumi.
Berhati hatilah, Jika anda merasa sebuah "prasangka" merasuk perlahan, segeralah istighfar, karena prasangka tidak pantas berada di surga Nya..

Dosa ketiga di alam semesta adalah "iri hati". Ketika pembunuhan pertama habil dan qabil terjadi, akibat iri hati atas rezeki orang lain. Padahal Allah maha adil, Dia menjamin semua rezeki Mahluk Nya dan telah menghamparkan bumi dan langit ini dengan seluas luasnya..
Berhati hatilah, Jika anda menemui rasa "iri dihati", segaralah istighfar, sebelum tidak ada lagi tempat yang cukup untuk anda..

Ketiganya itu, adalah sejarah dosa dan mereka telah beranak cucu hingga kini menjadi dosa yg sangat beragam.

Di akhir masa ini telah banyak pencampuran antara hitam didalam putih, anak cucunya dosa yang abu abu, hingga kita tak dapat membedakan mana yang putih, baik dan benar..

Sebagai hamba Nya, kita seharusnya mampu membedakan mana putih dan mana hitam, sekalipun yang terlihat abu abu,, Yang benar tetaplah benar dan yang baik tetaplah baik..

Lalu bagaimana cara mudah untuk mendeteksinya ?
Anda hanya perlu merunut "nenek moyangnya" saja..

Sifat Ego, prasangka dan iri, adalah sifat syetan yang paling dasar, apabila anda menemukan "akar masalahnya" berasal dari salah satunya saja, maka segera istighfar, kendalikan diri dan mohonlah perlindungan dari Nya.

Siapakah Syetan itu ?

Saudara ku,

Dalam surat an-nass, syetan itu adalah kata sifat, bukan kata benda dan bukan pula suatu bentuk mahluk.. Sifat syetan dapat saja masuk kedalam tubuh Jin, dan dapat pula masuk kedalam tubuh manusia atau kedalam benda/ materi lainnya..

Setiap benda/mahluk/materi apapun tercipta dengan kesucian.., sedangkan sifat dari benda nya lah yang membuatnya baik, disukai ataupun tidak, dll..

Oleh karena itu, anda tidak menyukai seseorang, karena anda tidak menyukai sifat perilakunya, yang tidak baik,, sedangkan dia, siapapun itu tetaplah mahluk Nya yang suci..

Saudara ku,

"Sesungguhnya syetan itu, adalah musuh yang nyata bagimu.."

Musuh kita bukan jin, hantu ataupun sejenisnya, tetapi sifat sifat syetan yang ada didalam mahluk mahluk itu..
Musuh kita bukan pula orang kristen, budha, hindu atau islam dan aliran aliran lainnya,,

Musuh kita adalah sifat syetan yang ada didalam orang orang itu, islam maupun non islam!!..
dan bahkan sifat sifat syetan itu dapat saja (berpotensi) ada didalam diri kita sendiri, saat ini !! oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati menghadapi musuh yang sangat "nyata" ini..

"Sesungguhnya syetan itu, adalah musuh yang nyata bagimu.."

Saudara ku,

Marilah kita hadapi (sifat) syetan dengan pengendalian diri dan penyerahan kepada Allah seutuhnya..

Yaa Allah,, sesungguhnya kami hanya berlindung kepada Mu, dari segala godaan syetan yang selalu mengintai didalam, dan semoganya Engkau selalu menguatkan kami, agar kami selalu dapat mengendalikan diri kami dalam segala apapun keadaannya..

Amiin yra..